Berbeda dengan kebanyakan negara lain, orang Tiongkok menganggap kelelawar sebagai simbol keberuntungan. Hal ini karena ada banyak legenda tentang kelelawar yang membawa keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tiongkok.
Dalam kepercayaan Tiongkok, kelelawar dianggap sebagai binatang yang membawa rezeki dan kesuksesan. Kelelawar (měi fú shòu 美福寿) dalam bahasa Tionghoa juga memiliki arti yang terkait dengan keberuntungan, kekayaan, dan umur panjang. Oleh karena itu, gambar kelelawar sering ditemukan dalam seni, arsitektur, dan hiasan rumah Tiongkok.
Ada beberapa legenda di balik kepercayaan ini. Salah satunya adalah legenda tentang “Wu Fu Lin Men” (五福临门), yang berarti “lima keberuntungan datang ke pintu.” Menurut legenda ini, kelima keberuntungan tersebut meliputi keberuntungan, kekayaan, kebahagiaan, panjang umur, dan kematian yang damai. Kelelawar dalam legenda ini melambangkan keberuntungan, dan kehadirannya dianggap sebagai tanda bahwa keluarga akan diberkati dengan lima keberuntungan tersebut.
Selain itu, kelelawar juga dikaitkan dengan kata “fu” (福), yang berarti keberuntungan atau kebahagiaan dalam bahasa Tionghoa. Bentuk tubuh kelelawar yang terbuka dianggap mirip dengan karakter “fu” yang sering digunakan dalam seni kaligrafi Tiongkok untuk menggambarkan harapan atas keberuntungan.
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, gambar kelelawar sering digunakan sebagai dekorasi untuk menyambut tahun yang baru. Masyarakat Tiongkok percaya bahwa kehadiran kelelawar akan membawa keberuntungan dan kemakmuran untuk tahun yang akan datang.
Meskipun di banyak budaya, kelelawar sering dikaitkan dengan hal-hal yang gelap atau menakutkan, namun di Tiongkok, mereka dipandang sebagai simbol keberuntungan dan harapan untuk masa depan yang cerah. Kepercayaan ini menunjukkan kompleksitas dan kekayaan dalam kepercayaan dan budaya Tiongkok yang telah bertahan selama ribuan tahun.
Kepercayaan pada kelelawar sebagai simbol keberuntungan juga tercermin dalam praktik feng shui, sebuah sistem filosofi Tiongkok yang berkaitan dengan harmoni dan keseimbangan energi dalam lingkungan. Dalam feng shui, kelelawar sering dianggap sebagai pembawa energi yang positif dan diharapkan dapat membantu menarik keberuntungan ke dalam rumah atau tempat usaha.
Selain itu, kelelawar juga sering dihubungkan dengan cerita-cerita legendaris yang menunjukkan kemampuan mereka untuk membawa keberuntungan kepada manusia. Salah satu cerita terkenal adalah legenda tentang “Kelelawar Putih” (Bai Fu Gui 稗扶鬼), di mana seekor kelelawar berwarna putih membawa keberuntungan kepada seorang pria miskin dan mengubah hidupnya menjadi lebih sejahtera.
Keberuntungan yang dikaitkan dengan kelelawar juga terkadang diekspresikan melalui benda-benda atau perhiasan yang dihiasi dengan gambar atau motif kelelawar. Benda-benda seperti lukisan, patung, atau perhiasan kelelawar sering dianggap sebagai amulet atau talisman yang membawa perlindungan dan keberuntungan bagi pemiliknya.
Dalam masyarakat Tiongkok modern, kepercayaan pada kelelawar sebagai simbol keberuntungan masih tetap kuat. Banyak orang Tiongkok masih memilih untuk menyematkan gambar atau figur kelelawar di rumah mereka atau memakai perhiasan yang menampilkan motif kelelawar sebagai cara untuk membawa keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun kelelawar kadang-kadang dianggap sebagai makhluk yang menakutkan atau berkaitan dengan hal-hal yang gelap, di Tiongkok, pandangan terhadap mereka sangat berbeda. Mereka dipandang sebagai simbol positif yang membawa keberuntungan, kekayaan, dan kebahagiaan. Kepercayaan ini telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi Tiongkok selama berabad-abad, dan terus memberi inspirasi dan harapan bagi generasi yang akan datang.